Memainkan sebuah
angklung sangat mudah. Seseorang tinggal memegang rangkanya pada salah satu
tangan (biasanya tangan kiri) sehingga angklung tergantung bebas, sementara
tangan lainnya (biasanya tangan kanan) menggoyangnya hingga berbunyi. Dalam hal
ini, ada tiga teknik dasar menggoyang angklung:
·
Kurulung (getar), merupakan
teknik paling umum dipakai, dimana tangan kanan memegang tabung dasar dan
menggetarkan ke kiri-kanan berkali-kali selama nada ingin dimainkan.
·
Centok (sentak), adalah
teknik dimana tabung dasar ditarik dengan cepat oleh jari ke telapak tangan
kanan, sehingga angklung akan berbunyi sekali saja (stacato).
·
Tengkep, mirip seperti kurulung namun salah satu
tabung ditahan tidak ikut bergetar. Pada angklung melodi, teknik ini
menyebabkan angklung mengeluarka nada murni (satu nada melodi saja, tidak dua
seperti biasanya). Sementara itu pada angklung akompanimen mayor, teknik ini
digunakan untuk memainkan akord mayor (3 nada), sebab bila tidak ditengkep yang
termainkan adalah akord dominan septim (4 nada).
Sementara itu untuk memainkan satu unit angklung
guna membawakan suatu lagu, akan diperlukan banyak pemusik yang dipimpin oleh
seorang konduktor. Pada setiap pemusik akan dibagikan satu hingga empat
angklung dengan nada berbeda-beda. Kemudian sang konduktor akan menyiapkan
partitur lagu, dengan tulisan untaian nada-nada yang harus dimainkan. Konduktor
akan memberi aba-aba, dan masing-masing pemusik harus memainkan angklungnya
dengan tepat sesuai nada dan lama ketukan yang diminta konduktor. Dalam
memainkan lagu ini para pemain juga harus memperhatikan tekniksinambung,
yaitu nada yang sedang berbunyi hanya boleh dihentikan segera setelah nada
berikutnya mulai berbunyi.
Posting Komentar