Rabu, 17 Desember 2014

Novel Aku Cemburu Pada Kekasihmu

Aku Cemburu Pada Kekasihmu

Aku Cemburu Pada Kekasihmu

Tetesan bening mengalir dari mata Gita. Kian detik, hujan dari mata bening itu menderas. Sesekali punggung tangannya mengusap.
Aku cemburu....., Bisikan hati terdengar mendengung di dalam hatinya. 
Di dalam Cafe Strawberry, Gita di sudut ruangan termenung. Matanya tertuju pada meja di tengah Cafe. Dua sejoli tampak asyik mengobrol. Sesekali tangan mereka bersentuhan, mata saling menatap dan keceriaan tampak dari wajah si gadis. 

Laki-laki itu, Dimas. Kakak kelas semasa SMA Gita, Cowok populer di masa itu. Siapa yang tak suka berteman dengannya. Wajah yang tampan, baik, sopan dan suka berteman. Di masa SMA, Gita tak pernah tertarik dengan cowok cakep seperti Dimas. Waktunya tersita untuk belajar dan main basket.

Tapi, kenyataan berkata lain hari ini. Mereka di pertemukan di kantor pemasaran yang sama. Sampai pada waktunya mereka menjadi satu team marketing yang solid.


***

''Gita, jangan lupa siapkan selebaran dan semua perlengkapan presentasi kita. Akhir minggu ini kita ada acara di puncak bandung." Dimas datang menghampiri ke ruangan Gita. 

"Siap pak bos!!!" jawab Gita semangat.
Dimas tersenyum, jarang sekali ada marketing wanita yang segesit Gita. Jarang mengeluh dan tepat waktu.
Meski Gita bawahannya, Dimas tak pernah menganggap begitu. Gita adalah team suksesnya.

Benih-benih cinta itu mulai hadir. Ketika Dimas selalu hadir dalam sehari-harinya. Makan bareng, keceriaan yang di hadirkan laki-laki itu benar-benar mengubahnya. Gita yang begitu cuek, kini sedikit peduli dengan penampilan dan dandanannya. Jika tugas kantor lembur, Dimas menjadi orang yang pertama peduli bagaimana nasibnya di jalan. Gita akan di ajak makan malam di pinggir jalan dan di antar pulang.
Gadis mana yang tidak senang. Apalagi, Dimas memiliki pesona dan kharisma yang lebih ketimbang karyawan lain di kantor itu. pemasaran surat kabar tempat mereka bekerja.

"Gita...., Kok aku gak pernah liat kamu di jemput pacar kamu" Ucapnya di sela mereka makan nasi goreng di pinggiran kota jakarta. 
Gita langsung keselek mendengar pertanyaan itu. 
"Pacar ????" Gita memastikan pertayaan Dimas.
''Iya, pacar. Emang kamu gak punya pacar ya, Git" Tanya Dimas sedikit heran.
''Gak punya, Mas Dimas.Aku juga belum pernah jatuh cinta. Kata orang-orang sih menyenangkan. Belum ada yang bisa menaklukan hatiku, Mas" Gita malah cekikikan. Padahal menurut Dimas itu pertanyaan yang lumrah. 
''Kamu itu cantik, pintar dan energik. Pasti banyak laki-laki yang ngantri" Dimas menatap wanita itu dalam-dalam.
Gita tersenyum. Hatinya berkembang. Suatu rasa yang aneh.
Benarkah Dia jatuh cinta. Entah lah. Dirinya sendiri belum bisa memastikannya. 

Setelah malam itu, ada rasa yang berbeda ketika Dimas di dekatnya. Deg-deg an, senang, gugup dan semangat. Gita selalu terbayang dengan Dimas, serasa setiap pagi tubuhnya begitu bersemangat masuk kerja. 

"Jatuh cinta??? Mungkinkah??" Bibir mungilnya mengucap saat foto kebersamaan di puncak di buka.

Diposkan oleh Laila Chamadah
0 comments:

Posting Komentar

Popular Posts

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.